Di tengah pesatnya perkembangan dunia game, para orang tua dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana memastikan anak-anak mereka bermain game yang sesuai dengan usianya. Salah satu cara untuk membantu dalam hal ini adalah dengan memahami rating usia pada game. Rating ini bukan sekadar simbol semata, melainkan panduan penting yang mencerminkan konten dalam game tersebut. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu rating usia game, siapa yang mengaturnya, serta bagaimana dampaknya bagi perkembangan anak.
Apa Itu Rating Usia Game dan Siapa yang Menentukannya?
Rating usia game adalah sistem klasifikasi yang bertujuan memberi informasi kepada konsumen, terutama orang tua, mengenai jenis konten yang terdapat dalam sebuah game. Sistem ini membantu agar anak-anak tidak mengakses konten yang belum sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka.
-
ESRB (Entertainment Software Rating Board) – digunakan di Amerika Utara.
- Setiap lembaga memiliki kriteria sendiri, namun umumnya mempertimbangkan elemen seperti kekerasan, bahasa kasar, seksual, perjudian, hingga penggunaan narkoba dalam kontennya.
Jenis-Jenis Rating Usia yang Perlu Diketahui
Agar orang tua bisa lebih bijak dalam memilih game untuk anak-anaknya, berikut adalah kategori rating yang umum dijumpai, khususnya dari lembaga ESRB:
-
E (Everyone)
Aman dimainkan oleh semua umur. Biasanya game dengan rating ini mengandung kekerasan yang sangat ringan atau hampir tidak ada. -
E10+ (Everyone 10 and Older)
Cocok untuk anak usia 10 tahun ke atas. Terkadang mengandung kekerasan ringan, tema fantasi, atau humor kasar yang ringan. -
T (Teen)
Untuk remaja usia 13 tahun ke atas. -
M (Mature 17+)
Dikhususkan bagi pemain dewasa karena mengandung kekerasan intens, konten seksual, atau penggunaan narkoba. -
AO (Adults Only 18+)
Hanya untuk orang dewasa.Di Eropa, PEGI menggunakan angka seperti PEGI 3, PEGI 7, PEGI 12, PEGI 16, dan PEGI 18 yang fungsinya serupa dengan ESRB.
Mengapa Rating Usia Game Penting untuk Anak?
Banyak orang tua belum menyadari bahwa bermain game yang tidak sesuai usia bisa berdampak negatif bagi anak, seperti:
-
Gangguan Emosi dan Perilaku
Konten kekerasan atau seksual dapat memengaruhi emosi dan perilaku anak yang belum siap secara psikologis. -
Ketergantungan dan Kecanduan
Game yang menantang namun tidak sesuai usia bisa membuat anak merasa kecanduan karena dorongan adrenalin yang belum bisa dikendalikan. -
Penurunan Fokus dan Prestasi Akademik
Anak yang bermain game tanpa kontrol bisa kehilangan konsentrasi belajar dan prestasinya bisa menurun. -
Distorsi Nilai Moral
Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Jika game yang dimainkan mengandung tindakan tidak etis, nilai moral anak bisa terganggu.
Oleh karena itu, memahami rating game bukan hanya soal regulasi, tetapi juga soal perlindungan terhadap perkembangan psikologis anak.
Baca Juga : Bermain Slot Demo Gratis: Sebuah Strategi Belajar Tanpa Risiko
Tips Bagi Orang Tua dalam Mengawasi Game Anak
Berikut beberapa tips praktis agar anak tetap bermain game dengan sehat dan aman:
-
Cek Rating Sebelum Membeli
Pastikan untuk selalu melihat label rating game di kemasannya atau di platform digital seperti PlayStation Store atau Google Play. -
Main Bersama Anak
Melibatkan diri dalam permainan anak bisa membuat orang tua lebih memahami kontennya sekaligus menjadi quality time yang positif. -
Gunakan Fitur Parental Control
Konsol dan platform game saat ini menyediakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi akses game sesuai usia. -
Berkomunikasi Terbuka
Diskusikan dengan anak mengenai alasan mengapa mereka boleh atau tidak boleh memainkan game tertentu. -
Tentukan Waktu Bermain
Buat batasan waktu bermain agar anak tidak kecanduan dan tetap memiliki waktu untuk belajar serta aktivitas lainnya.
Dengan memahami sistem rating usia game dan bagaimana mengontrol penggunaannya, orang tua dapat menciptakan lingkungan bermain yang aman dan edukatif. Dunia game memang bisa menjadi sarana hiburan yang menyenangkan dan bahkan mendidik—asal digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.